Umbul Donga Merawat NKRI Menjaga Indonesia
Merawat dan menjaga NKRI adalah tugas kita bersama jangan sampai perbedaan pendapat menjadikan Indonesia terpecah belah. Saya jadi ingat pembicaraan beberapa bulan yang lalu. Rumah kami kedatangan saudara, seperti biasa mengobrol masalah pemilu. Ternyata pilihan saudara dengan almarhum suami saya berbeda. Almarhum suami saya ngotot, menurutnya pilihan itu harus dari hati nurani bukan dari faktor yang lain.
Ya, kami masyarakat Solo merasakan kesusahanhati Ibu Pertiwi... Kami juga merasa gelisah melihat situasi bangsa yang berkembang akhir-akhir ini. Semakin hari semakin panas oleh perbedaan pendapat. Perbedaan pilihan tergiring menjadi menyebarnya saling curiga, amarah, dan bahkan tindakan yang merusak tali silaturahmi dan kekeluargaan.
Persaudaraan serta persahabatan sekonyong-konyong rusak dan semakin parah oleh tindak-tanduk pengelompokan.
Kondisi inilah yang menggerakkan masyarakat Solo untuk menggelar doa bersama. Kenduri Nusantara Doa Anak Negeri untuk umbul donga, memanjatkan doa bersama demi keselamatan negeri.
Bagi kami, kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita tersebut.
Perhelatan ini merupakan inisiatif kami sendiri, warga masyarakat Solo, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap situasi bangsa yang semakin jauh dari rasa solidaritas. BHINNEKA TUNGGAL IKA hanya menjadi simbol belaka bahwa negara kita memiliki sejarah yang dibangun oleh beragam budaya, beragam suku bangsa, dan beragam agama serta kepercayaan yang dianutnya. Karena itulah dibutuhkan kesadaran untuk kembali ke akarnya bahwa kita memiliki bangsa yang kaya warisan budaya.
Inilah saatnya kembali merawat NKRI menjaga Indonesia yang menjadi tanggung jawab semua pihak sebagai anak bangsa.
“Kami warga Solo tidak rela bangsa ini terbelah dan tidak tenang dalam melanjutkan membangun negeri demi kesejahteraan rakyat.”Kenduri dengan sajian tumpengan merah putih adalah simbol semangat kami, simbol kecintaan kami pada NKRI.
Masyarakat Solo berharap warga di wilayah lain seantero negeri bisa melakukan hal yang sama dengan cara dan bentuk sesuai dengan tradisi dan kepercayaan/keyakinan masing-masing. Inilah saatnya kita menata kembali ruang sosial kita, membuka kembali sekat-sekat, membersihkan kembali saluran-saluran yang kotor, dan menyiraminya dengan air kesejukan.
Kulihat Ibu Pertiwi.. Sedang bersusah hati... |
Ya, kami masyarakat Solo merasakan kesusahanhati Ibu Pertiwi... Kami juga merasa gelisah melihat situasi bangsa yang berkembang akhir-akhir ini. Semakin hari semakin panas oleh perbedaan pendapat. Perbedaan pilihan tergiring menjadi menyebarnya saling curiga, amarah, dan bahkan tindakan yang merusak tali silaturahmi dan kekeluargaan.
Kenduri Nusantara di Benteng Vastenburg Surakarta |
Persaudaraan serta persahabatan sekonyong-konyong rusak dan semakin parah oleh tindak-tanduk pengelompokan.
Kondisi inilah yang menggerakkan masyarakat Solo untuk menggelar doa bersama. Kenduri Nusantara Doa Anak Negeri untuk umbul donga, memanjatkan doa bersama demi keselamatan negeri.
Bagi kami, kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita tersebut.
Kenduri Nusantara Doa Anak Negeri
Melihat yang terjadi pada bangsa ini sekarang di media sosial maupun dunia nyata banyak terjadi perbedaan pendapat, dan ditakutkan akan memcah belah NKRI. Pada hari ini Minggu, 3 Maret 2019 di Solo diselenggarakan Kenduri Nusantara berlokasi di Benteng Vastenburg Surakarta. Kegiatan Umbul Donga ini dilaksanakan untuk memanjatkan doa secara lintas iman untuk keselamatan negeri dilakukan oleh warga Solo bersama dengan ulama rakyat, salah satunya Gus Muwafiq.Kenduri Nusantara Doa Anak Negeri Merawat NKRI Menjaga Indonesia |
Perhelatan ini merupakan inisiatif kami sendiri, warga masyarakat Solo, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap situasi bangsa yang semakin jauh dari rasa solidaritas. BHINNEKA TUNGGAL IKA hanya menjadi simbol belaka bahwa negara kita memiliki sejarah yang dibangun oleh beragam budaya, beragam suku bangsa, dan beragam agama serta kepercayaan yang dianutnya. Karena itulah dibutuhkan kesadaran untuk kembali ke akarnya bahwa kita memiliki bangsa yang kaya warisan budaya.
Inilah saatnya kembali merawat NKRI menjaga Indonesia yang menjadi tanggung jawab semua pihak sebagai anak bangsa.
“Kami warga Solo tidak rela bangsa ini terbelah dan tidak tenang dalam melanjutkan membangun negeri demi kesejahteraan rakyat.”Kenduri dengan sajian tumpengan merah putih adalah simbol semangat kami, simbol kecintaan kami pada NKRI.
Tunpengan Merah Putih sebagai simbol kecintaan kami terhadap NKRI |
Masyarakat Solo berharap warga di wilayah lain seantero negeri bisa melakukan hal yang sama dengan cara dan bentuk sesuai dengan tradisi dan kepercayaan/keyakinan masing-masing. Inilah saatnya kita menata kembali ruang sosial kita, membuka kembali sekat-sekat, membersihkan kembali saluran-saluran yang kotor, dan menyiraminya dengan air kesejukan.
Mari Kita rawat dan jaga bersama agar Ibu Pertiwi tidak bersusah hati. Mari bersimpuh dan memanjatkan doa. Demi kita semua, bangsa Indonesia.
#kendurinusantara2019 #doaanaknegeri #umbuldonga #merawatNKRI #menjagaIndonesia #salamcintanegeri #guyubrukun #agawesantosa
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.