Anak Yang Bahagia Anak Dengan Masa Depan Cerah
Ibu pasti menginginkan anaknya bahagia dan berkembang dengan baik. Tetapi banyak para orangtua yang salah mengartikan kebahagian untuk anaknya. Mayoritas menilai kebahagian dengan materi. Tahu kah dan sadarkah kita sebagai orangtua kebahagian seorang anak bukan saja pada materi, tapi juga mereka butuh teman bermain, teman bicara dan butuh didengarkan.
Saya adalah orangtua dari dua orang putri yang beranjak remaja. Saya berusaha menjadi teman mereka sekaligus sahabat mereka. Sejak mereka belajar bicara, saya selalu bawel memberitahukan apa saja sambil mengenalkan semua benda yang ada disekitar. Ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, saya selalu rajin menanyakan kabar dia ketika berada disekolah.
Bapaknya selalu memberi apresiasi atas prestasi yang didapatnya. Jujur saya akui, saya kurang merespon cerita mereka sejak Bapak mereka meninggal. Mungkin saya juga sedang menenangkan diri sendiri. Minggu lalu saya mengikuti workshop "grow Happy Parenting" yang diselenggarakan LACTOGROW. Nestle LACTOGROW bersama para pakar berbagi ilmu untuk membantu orangtua dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengembangkan kematangan emosi anak.
Tak hanya memastikan asupan nutrisi orang tua juga harus memperhatikan kematangan emosi anak. Psikolog Elizabeth Santosa, M. Psi, Psi, SFP, ACC juga mengatakan "Kematangan emosi dan kebahagian anak dapat dibantu dengan mempraktekkan perilaku positif. Misalnya dengan mengajarkan kebiasaan bersyukur. Anak yang pintar bersyukur akan tumbuh menjadi sosok optimis, berempati tinggi, dan lebih bahagia. Orangtua juga sebaliknya rutin menghabiskan waktu dengan anak. Misalnya dengan berolah raga bersama, karena membiasakan gaya hidup aktif dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik.
Saya adalah orangtua dari dua orang putri yang beranjak remaja. Saya berusaha menjadi teman mereka sekaligus sahabat mereka. Sejak mereka belajar bicara, saya selalu bawel memberitahukan apa saja sambil mengenalkan semua benda yang ada disekitar. Ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, saya selalu rajin menanyakan kabar dia ketika berada disekolah.
Narasumber workshop Grow Happy Parenting |
Grow Happy Parenting
Saya selalu dengarkan cerita nya, maka meski sudah memasuki usia remaja kedua putri kesayangan Ibu mereka selalu bercerita setelah pulang sekolah. Mereka berdua lebih dekat sama Bapaknya. Mereka tidak malu-malu untuk bercerita mulai dari cowok, teman yang jutek atau teman baiknya. Bapaknya selalu semangat dan antusias bila anaknya bercerita. Apalagi kalau anaknya cerita prestasi yang didapat disekolah, seperti mendapat nilai terbaik dikelasnya.Bapaknya selalu memberi apresiasi atas prestasi yang didapatnya. Jujur saya akui, saya kurang merespon cerita mereka sejak Bapak mereka meninggal. Mungkin saya juga sedang menenangkan diri sendiri. Minggu lalu saya mengikuti workshop "grow Happy Parenting" yang diselenggarakan LACTOGROW. Nestle LACTOGROW bersama para pakar berbagi ilmu untuk membantu orangtua dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengembangkan kematangan emosi anak.
Saluran cerna mendukung tumbuh kembang optimal anak
Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan pencernaanya dalam kondisi sehat. Dokter spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K) mengatakan "Kesehatan saluran cerna mendukung tumbuh kembang anak agar optimal.
Nah jadi penting sekali untuk orangtua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang dan mengandung probiotik agar membantu nutrisi dapat terserap dengan baik. Lactobacilus reuteri merupakan salah satu jenis yangtelah teruji secara klinis aman dan bermanfaat bagi tubuh. Pemberian probiotik dapat dilakukan melalui susu atau makanan yang difermentasi seperti tempe dan yoghurt.
Para pakar berbagi ilmu
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.