Tetap Tenang Di Kala Mendapat Cobaan
Dalam tulisan ini qw sedikit mau berbagi, apa yang harus Kita lakukan disaat ada masalah. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah selalu berprasangka baik terhadap Yang Maha Kuasa. Perbanyak istiqfar, berpikir positif dan berusaha sabar dan ikhlas menerimanya. Ini sudah qw terapkan sejak qw ditinggal cinta pertama yang pergi entah kemana. Jadi qw pernah juga merasakan perpisahan meski dengan versi yang berbeda. Setiap ingat gitu qw nangis, meski berada dijalan.
Masa-masa itu qw alami selama empat tahun, dan qw cuma bisa berdoa agar diberi kesabaran dan berpikir dia bukan jodoh yang terbaik. Dulu teman SMA qw menikah, dan disitu qw yang nangis histeris mengingatnya. Perpisahan ini memang bukan kehendak kami, tetapi belum ada restu dari orangtuanya. Pada akhirnya empat tahun kesabaran dan doa qw dijawab oleh Allah SWT.
Ketika dia (alm Suherman) berdoa selesai sholat isya, meminta diberikan jodoh apa aja asalkan baik, menyayanginya dan bisa mengurusnya. Allah menuntun langkah kaki ini menemuinya. Sungguh kejutan terindah, Allah memberikan imam yang luar biasa. Sesuai dengan yang qw minta, keras tapi baik hati, setia, dan bertanggung jawab. Yaah qw suka dengan karakter yang tegas dan gak suka yang berbasa basi.
Setahun lalu, saat almarhum terbaring di ruang ICU qw duduk di pojokan sambil menangis sejadi-jadinya dan gak memperdulikan mereka yang melihat kearah qw. Padahal dia masih ada harapan, tetapi hati qw galau. Disatu sisi qw mikirin, gimana nasib anak-anak nanti, sekolahnya dan pernikahannya. Sisi lain qw mikir, properti apa aja yang kami miliki yang bisa dijadikan duit untuk anak-anak. Disitu langsung tersusun rencana sekaligus solusi.
Qw langsung ingat janji Allah, setiap manusia dilahirkan dengan rezekinya masing-masing. Begitu pula dengan anak-anak yang terlahir dengan rezeki dan jodohnya yang sudah diatur. Dia yang terbaring disana, cuma sedang mengalami proses untuk menuju perjalanan selanjutnya. Perpisahan ini pasti akan terjadi dan qw sudah mempersiapkan hati dan mental sejak menikah dengannya.
Belajar sabar dan ikhlas, agar di setiap ujian yang kita hadapi selalu diberi ketenangan dalam menghadapinya. Meski masalah belum terselesaikan, tetapi kita selalu diberi ketenangan. Selalu melihat mereka yang lebih bersabar, atau mungkin ujiannya melebihi dari kita. Selain belajar sabar dan ikhlas, kita pun harus perbanyak membaca Al-quran. Surat yang paling sering qw baca adalah surat Yasin, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan jujur qw belum pernah hatam Qur'an.
Hati lebih tenang, bahkan kisah sedih pun qw bisa ceritakan pada dunia dengan versi bahagia. Mungkin ini dari berkah yang qw dapat, banyak yang bilang qw sekarang gemukan, lebih cantik dan awet muda (entah jujur apa cuma mau menghibur) tapi terimakasih pada kalian (ga bisa qw sebutin satu-satu) yang secara tidak langsung yang udah support dan mendoakan qw.
Sebab qw gemuk sekarang mungkin karena sering makan kali ya, dulu kan kalau ada makanan ingatnya bebeb doang. Kadang qw juga suka heran sama diri sendiri, yang diingat cuma dia doang. Beberapa bulan ditinggal olehnya, qw sempat kehilangan arah dan oleng juga. Lupa akan diri sendiri dan sekitar, lupa sama anak, lupa segala-galanya. Apalagi satu minggu setelah kepergiannya, seakan dunia ini menindih kepala qw dan berat kaki ini melangkah. Tapi dengan beban yang qw rasakan, qw pun terus berusaha melawannya agar qw tidak terpuruk. Alhamdulillah, sekarang qw lebih semangat lagi meski tanggung jawab lebih besar lagi dan tidak lupa selalu bersyukur.
Semoga cerita qw ini, bisa jadi inspirasi dan penenang bagi kamu yang merasakan hal yang sama dengan qw.
Masa-masa itu qw alami selama empat tahun, dan qw cuma bisa berdoa agar diberi kesabaran dan berpikir dia bukan jodoh yang terbaik. Dulu teman SMA qw menikah, dan disitu qw yang nangis histeris mengingatnya. Perpisahan ini memang bukan kehendak kami, tetapi belum ada restu dari orangtuanya. Pada akhirnya empat tahun kesabaran dan doa qw dijawab oleh Allah SWT.
Tetap senyum ya gaess |
Ketika dia (alm Suherman) berdoa selesai sholat isya, meminta diberikan jodoh apa aja asalkan baik, menyayanginya dan bisa mengurusnya. Allah menuntun langkah kaki ini menemuinya. Sungguh kejutan terindah, Allah memberikan imam yang luar biasa. Sesuai dengan yang qw minta, keras tapi baik hati, setia, dan bertanggung jawab. Yaah qw suka dengan karakter yang tegas dan gak suka yang berbasa basi.
Setahun lalu, saat almarhum terbaring di ruang ICU qw duduk di pojokan sambil menangis sejadi-jadinya dan gak memperdulikan mereka yang melihat kearah qw. Padahal dia masih ada harapan, tetapi hati qw galau. Disatu sisi qw mikirin, gimana nasib anak-anak nanti, sekolahnya dan pernikahannya. Sisi lain qw mikir, properti apa aja yang kami miliki yang bisa dijadikan duit untuk anak-anak. Disitu langsung tersusun rencana sekaligus solusi.
Qw langsung ingat janji Allah, setiap manusia dilahirkan dengan rezekinya masing-masing. Begitu pula dengan anak-anak yang terlahir dengan rezeki dan jodohnya yang sudah diatur. Dia yang terbaring disana, cuma sedang mengalami proses untuk menuju perjalanan selanjutnya. Perpisahan ini pasti akan terjadi dan qw sudah mempersiapkan hati dan mental sejak menikah dengannya.
Belajar sabar dan ikhlas, agar di setiap ujian yang kita hadapi selalu diberi ketenangan dalam menghadapinya. Meski masalah belum terselesaikan, tetapi kita selalu diberi ketenangan. Selalu melihat mereka yang lebih bersabar, atau mungkin ujiannya melebihi dari kita. Selain belajar sabar dan ikhlas, kita pun harus perbanyak membaca Al-quran. Surat yang paling sering qw baca adalah surat Yasin, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan jujur qw belum pernah hatam Qur'an.
Selalu ingat kematian hanya sebuah proses ke perjalanan selanjutnya |
Hati lebih tenang, bahkan kisah sedih pun qw bisa ceritakan pada dunia dengan versi bahagia. Mungkin ini dari berkah yang qw dapat, banyak yang bilang qw sekarang gemukan, lebih cantik dan awet muda (entah jujur apa cuma mau menghibur) tapi terimakasih pada kalian (ga bisa qw sebutin satu-satu) yang secara tidak langsung yang udah support dan mendoakan qw.
Sebab qw gemuk sekarang mungkin karena sering makan kali ya, dulu kan kalau ada makanan ingatnya bebeb doang. Kadang qw juga suka heran sama diri sendiri, yang diingat cuma dia doang. Beberapa bulan ditinggal olehnya, qw sempat kehilangan arah dan oleng juga. Lupa akan diri sendiri dan sekitar, lupa sama anak, lupa segala-galanya. Apalagi satu minggu setelah kepergiannya, seakan dunia ini menindih kepala qw dan berat kaki ini melangkah. Tapi dengan beban yang qw rasakan, qw pun terus berusaha melawannya agar qw tidak terpuruk. Alhamdulillah, sekarang qw lebih semangat lagi meski tanggung jawab lebih besar lagi dan tidak lupa selalu bersyukur.
Semoga cerita qw ini, bisa jadi inspirasi dan penenang bagi kamu yang merasakan hal yang sama dengan qw.
Tetap semangat ya Mbak. Segala sesuatu itu pasti ada hikmah yang tersimpan didalamnya.
BalasHapusIya harus semangat dan ikhlas menjalani hidup
Hapus