Cintailah Aku Seperti Aku Mencintaimu

Aku tak dapat memastikan apakah ini cinta sejati.. Ijinkan aku menyakinkan bahwa aku mencintaimu..apakah rasa ini akan berbalas..Cintailah Aku seperti aku mencintaimu 

Ini sudah ketiga kalinya, aku bertemu dengan mu ditempat yang sama. Sejujurnya sejak pertama kali berjumpa, aku kembali merasakan desir aneh di hati ini. Hampir ku tak bisa bernapas saat ketiga kalinya melihatmu tersenyum padaku. Hatiku yang sudah lama membeku kini terasa mulai mendambakan cinta tulus. Aku haus akan perhatian, hanya dengan engkau memberikan senyuman sekilas saja sudah membuatku senang. 

Ku balas kembali senyum mu itu.. kemudian engkau pun sibuk kembali dengan kegiatanmu. Sepertinya kita mempunyai selera yang sama, karena pesanan kita pun sama. Ada yang terlihat beda dari pertemuan ketiga ini, ku lihat seperti ada guratan kesedihan yang engkau sembunyikan. Ingin rasanya ku pergi ke meja mu untuk menghiburmu, tetapi sama sekali tidak ada keberanian.

Aku pun kembali dengan pekerjaanku, sekarang aku mempunyai hobi baru. Ketika pikiranku sedang buntu, aku akan berlama-lama di cafe sambil mengerjakan tulisanku yang sudah mendekati deadline. Ditemani alunan musik BTS membuat inspirasi ku bertambah, dan segelas ice vanilla late dengan sepotong sandwich. Itulah pesanan kami selama tiga hari ini di cafe yang memang sedikit pengunjungnya, mungkin karena PSBB diperpanjang kembali.

Pertemuan ketiga ini membuatku jadi tidak fokus, aku hanya sibuk menikmati keindahan dari salah satu ciptaan Sang Pencipta. Kalau boleh meminta, ingin rasanya sebentar saja duduk disampingmu sambil menikmati kopi kita. Tanpa ku sadari, kamu sudah berada dihadapanku, sambil mengulurkan tangan mengajak berkenalan. Ragu.. aku pun sempat terkesima kamu begitu dekat.

Sejak perkenalan itu, kita pun sering bertemu dan berbagi cerita. Yaah sejak hari itu aku menjadi pendengar setia tempat kamu berkeluh kesah dengan beragam masalahmu dirumah maupun dikantor. Pada akhirnya aku pun menyadari, aku hanya tempatmu berbagi cerita. Sampai pada suatu hari, kamu mengenalkan dia yang selama ini membuatmu selalu dirundung gelisah. Terlihat jelas kebahagiaanmu disaat bersamanya. 

Akhirnya ku putuskan untuk menjauh dari mu, melupakan rasa cinta ini. Ku yakin kan memang aku mencintaimu, karena sesak sekali saat melihat kau tersenyum bahagia bersamanya. Ku doakan semoga kamu selalu berbahagia bersamanya. Ku sadar bahwa cinta tak selamanya memiliki. Terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk menjadi tempat curahan hati meski menyakitkan. Maafkan aku tidak bisa seperti ini selamanya, karena aku serakah mengharapkan engkau mencintai seperti aku mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan