Arky Pembudidaya Maggot Untuk Menanggulangi Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik

Permasalahan pengolahan sampah menjadi hal sangat serius, belum lagi pengelolaan sampah di Indonesia belum optimal sehingga menjadi permasalahan yang kompleks di negeri ini. Permasalahan dan pengelolaan sampah timbul mulai dari sumber si penghasil sampah itu sendiri. Salah satunya sampah dari aktivitas rumah tangga yang setiap hari sudah pasti menghasilkan sampah organik dan non organik dengan penanganan yang tidak dipilah, ditambah lagi dengan kebiasaan "kumpul-angkut-buang". Parah nya lagi ada kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Ada yang membuang sampah di sungai, di selokan dan pada akhirmya menjadi masalah yang serius.

Pengelolaan sampah dan pemanfaatan kembali

maggot
Dok. Arky


Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah mengeluarkan regulasi terkait Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah melalui Perpres no. 97 tahun 2017. Kebijakan tersebut memberi arah dan strategi dalam pengurangan dan penanganan sampah menuju Indonesia Bersih Sampah 2025, yaitu melalui pengelolaan sampah 100 persen dengan pengurangan sampah 30 persen dan penanganan 70 persen. Pengurangan sampah dapat dimulai dari sumbernya yaitu dengan pembatasan timbulan sampah, dengan cara konsumsi sesuai kebutuhan. Sehingga sampah yang ditimbulkan menjadi lebih sedikit. Pemanfaatan kembali dan kegiatan daur ulang juga menjadi salah satu langkah pengurangan sampah. Ketiga strategi itu dikenal dengan istilah reduce, reuse, dan recyle atau 3R. Timbulan sampah organik paling banyak dihasilkan dibandingkan dengan sampah jenis lainnya.

Hal ini berarti  pengelolaan sampah organik menjadi penanganan lebih besar dari penanganan sampah lainnya. Maka dari itu perlu solusi yang tepat untuk menangani permasalahan sampah organik. Mengurangi timbulan sampah organik dan pemanfaat kembali. Pemanfaatan kembali sampah organik telah banyak dilakukan untuk penggunaan pupuk secara langsung yang dibuat kompos atau pupuk organik dalam bentuk padat ataupun kering, biogas, pakan ternak cacing dan juga untuk pakan maggot BSF.

Budidaya Maggot untuk pengelolaan sampah organik mengatasi masalah menjadi cuan

pahlawan kebersihan
Pahlawan Kebersihan tetap tersenyum bahagia saat mengolah sampah dok. Arky


Arky Gilang Wahab dari Banyumas Jawa Tengah, lulusan dari Sarjana Teknik Geodesi ITB mempunyai ide cemerlang, dalam pemanfaatan program dan konversi limbah organik dengan membudidayakan manggot. Berawal dari permasalahan sampah di sekitar tempat tinggalnya di sudut-sudut Banjaranyar. Tentu saja ini meninggalkan bau tidak sempat dan menjadi hal serius untuk kesehatan juga mengganggu aktivitas warga. Arky mulai melakukan budidaya manggot untuk menangulangi permasalahan sampah di desanya. Selain itu Arky juga melihat pahlawan kebersihan yang rela bekerja dengan resiko tinggi dan waktu kerja yang sangat panjang, juga tidak mendapatkan bayaran yang setimpal. Awalnya Arky ingin mengilah sampah organik tersebut sebagai pupuk kompos. Akan tetapi setelah dipikir kembali pupuk kompos memerlukan waktu 1 hingga 3 bulan agar terproses dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan sumber masalah baru yaitu penumpukan sampah yang dapat menyebabkan sumber masalah baru. Penumpukan sampah dapat menyebabkan sumber penyakit. Pada akhirnya dia pun melakukan survei ke desa tempat tinggalnya, yang mayoritas penduduknya adalah pembudidaya Maggot. Disinilah tercetus ide cemerlang, solusi untuk permasalahan sampah dan juga dari bisnis ini dapat memberikan penghasilan alternatif bagi warga sekitar. Bisnis ini juga mendongkrak ekonomi warga sekitar dan ketahanan pangan dilingkungan sekitar.

Maggot BSF solusi mengelola sampah organik

maggot
Maggot BSF dok. IG Arky


Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens yang dapat dibudidayakan. Maggot memiliki banyak manfaat diantaranya:

-Pengurai sampah: maggot dapat mengonsumsi sampah organik dan mengubahnya menjadi kompos organik
-Pakan Ternak: maggot merupakan sumber protein hewani yang tinggi dan dapat menjadi paka alternatif untuk ternak
-Pakan ikan: maggot dapat menjadi pakan ikan yang murah dan bergizi tinggi 

Maggot memiliki siklus kehidupan yang terdiri dari beberapa fase, yaitu telur, larva, (maggot), prepupa, pup (kepompong), lalat BSF. Maggot memiliki tubuh berwarna hitam dan sekilas mirip tawon. Maggot dapat di panen usia 10-24 hari. Maggot dapat dibudidayakan didalam kandang yang disebut biopon, yang dapat dibuat dari plastik atau hebel.

Masalah Sampah terselesaikan dengan Maggot

Arky dibantu oleh adik ipar nya, dia mulai menjalankan program budidaya manggot dengan bermodal 5 gram dan memeberi makan maggot tersebut dengan sampah yang dia kumpulkan dari kampungnya. Hasil dari budidaya manggot ini menghasilkan pupuk organik seberat 7 kilogram. Dengan program Arky ini, pemerintah Banyumas merasa terbantu dan memberikan dukungan berupa tempat untuk mengolah bubur sampah, yang kemudian dilaksanakan di TPST. Sampah-sampah organik yang diantar tersebut, kemudian diolah menjadi bubur untuk pakan larva maggot. Bubur sampah tersebut kemudian diproses maggot untuk diolah menjadi pupuk organik. Perjuanagannya yang dirintis sejak 2018 ini mwmbuahkan hasil, terciptalah produk olahan maggot yaitu Greenpose. Pabrik pengolahan sampah terintergritas sebagai sumber makanan maggot bernama Intergrated Waste Management. Bermula hanya dengan mengolah sampah disekitar lingkungan tempat tinggalnya, dia kini mampu mengolah 5 ton sampah setiap harinya. Sampah tersebut berasal dari 5.500 rumah dan 72 instansi di kecamatan Sumbang dan Sokaraja. Untuk produk maggot rlah memiliki 3 jenis variasi yaitu Dried Larva BSF, yang berupa larva kering cocok untuk pakan hewan. Maggot Meal yang berupa tepung, cocok sebagai campuran pakan ternak, dan Pakane yang berupa pelet dan cocok untuk pakan ikan.

Selain ide nya yang cemerlang ini menghasilkan cuan dan ekonomi warga di desa menjadi lebih baik, program untuk solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Arky mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2021 dan berbagai penghargaan dari perusahaan multinasional, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Semoga permasalahan sampah di Indonesia dapat teratasi dengan tuntas. Arky Gilang Wahab CEO PT Greenposa Adikarya Nusa menjadi motivasi untuk membangun negeri ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan