Sobirin Pemberdaya Gula Semut dari Banyumas

Di Indonesia terdapat bermacam-macam gula. Selain gula pasir dan gula aren, ada juga gula semut, yang banyak digunakan untuk pemanis pada makanan, atau minuman. Gula semut terbuat dari nira pohon kelapa atau pohon aren. Kedua pohon tersebut mudah dibudidayakan dan dapat tumbuh diberbagai daratan, sehingga mudah untuk mendapatkan bahan dasarnya. Gula Semut dapat digunakan untuk, bahan dasar bumbu masakan, untuk campuran minuman kopi atau susu, dan pengganti gula pasir.

Selain itu Gula Semut juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, antara lain:
-Mengandung vitamin B3 yang dapatencegah dna menghaluskan jerawat, serta mencegah sembelit dan wasir
-Mengandung vitamin B6 yang dapat membantu metabolisme protein dan karbohidrat serta membantu sel-sel darah merah
-Mengandung asam askorbat yang dapat mencegah rematik, flu dan asma serta mencegah kanker
-Mengandung kalsium yang dapat melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah dan mencegah osteoporosis.

gula semut
Dok. Youtube Berita KBR


Keunggulan Gula Semut lainnya adalah gula semut mudah untuk bahan campuran aneka makanan, bahan produksi sirop, yang memiliki rasa manis dan mempunyai aroma yang khas, tanpa bahan pengawet juga tidak tinggi kadar gulanya, sehingga banyak dikonsumsi oleh penderita diabetes. 

Sobirin Ekspor Gula Semut ke 16 Negara

Banyumas adalah penghasil gula kelapa terbesar di Asia, namun sayangnya nasib perajinnya tidak menentu. Itupun dirasakan oleh penderes desa Semedo, kecamatan Pakuncen. Itu menjadi kisah lama, sekarang warga setempat sudah sukses mengekspor gula semut ke 16 negara di dunia. Perubahan itu terjadi ketika Akhmad Sobirin pulang kampung ke desa Semedo. Sobirin sangat prihatin melihat perekonomian penderes atau pembuat gula di desanya. Disini penderes sangat bergantung pada tengkulak. Sudah tidak heran lagi kebanyakan para tengkulak disana, sangat semena-mena membeli dibawah harga standar, ditambah lagi harga gula yang tidak stabil.

sobirin pemberdaya gula semut
dok. Berita KBR

Parahnya lagi sebagian dari mereka menggunakan sistem ijon (beli di awal) dan yang menjadi korban dari pengusaha yang meninggikan harga beli untuk mereka. Berawal dari pengamatannya, Sobirin pun bertekad untuk melakukan perubahan dan memajukan desa Semedo. Sobirin dia berkuliah di jurusan Teknik Mesin Gadjah Mada, meski bukan dari anak bisnis tetapi jiwa entrepreneur nya sudah terlihat sejak dia masih sejak kuliah dulu.

Tahun 2001 Gula Semut Mulai Booming Sobirin Mulai Gencar Mengajak Petani Bergabung

Akhmad Sobirin merupakan enterpreneur muda, dengan bermodalkan nekad, berani mengambil langkah untuk perubahan desa Semedo yang termasuk desa tertinggal. Saat itu usia masih 26 tahun, ingin berkontribusi untuk desa kelahirannya. Mencoba mengenalkan dari pintu ke pintu, dari dapur ke dapur mengenalkan cara membuat gula semut. Selama puluhan tahun masyarakat setempat hanya tahu memproduksi gula merah batangan biasa. Kemudian Sobirin memperkenalkan produksi gula semut di desanya. 

Sobirin merupakan ketua kelompok Tani Manggar Jaya dan Pimpinan di CV. Karya Muda Jaya. Kegiatan sehari-harinya mendampingi petani dan memberikan pelatihan produksi gula semut, kemudian diserfikasi produk dari turunan gula nira. Awal mula pada tiga bulan pertama, produksinya hanya setengah ton saja. Seiring berjalan nya waktu jumlah produksi gula semut terus meningkat. Pada tahun 2012-2013 produksi mulai meningkat, sebuah bisa menghasilkan sekitar 6 ton perbulannya. Tahun 2014 produksi gula semut pernah mencapai di angka 15 ton.

Gula Semut Desa Semedo Masuk Pasar Eropa

pengrajin gula semut
Dok. Berita KBR


Tentu saja setiap kesuksesan pasti ada, perjuangan dan kendala yang harus di hadapi. Tetapi Sobirin tetap yakin dan optimis, Sobirin di fasilitasi dari Dinas Bappeda untuk berangkat ke Semarang. Melalui website komunitas UKM se-Jawa Tengah, Sobirin mempromosikan produknya. Dari sini lah gula semut dari desa Semedo dikenal oleh masyarakat luas. Sekarang petani gula semut kebanjiran pesanan dari pasar Amerika Eropa. Gula Semut Desa Semedo juga merambah pasar retail, toko online dan pusat oleh-oleh. Kesuksesan ini pun dirasakan oleh Ibu Rohyati Pengrajin gula semut yang juga anggota Kelompok Petani Manggar Jaya, penghasilannya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya. Pak Sakrun petani kelapa nira merasakan manfaat bergabung dengan kelompok Petani Manggar Jaya, saat memanen kelapa dia sempat terjatuh dan biaya pengobatannya ditanggung oleh BPJS yang di usulkan oelh Sobirin.

Kini petani di Desa Semedo lebih makmur dan perekonomian dindesa kelahirannya lebih baik. Semangat optimis dan kontribusi untuk memajukan Desa Semedo, Sobirin mendapatkankan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016.

Komentar

  1. Inovasi, dedukasi, dan ketekunan dari Mas Sobirin ini luar biasa banget, ya, 'Kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan