Visit Tidore Island Blogger Goes To Tidore Kepulauan Part 2
Hari Kedua di Tidore Kepulauan rencana akan snorkling di Tanjung Konde, makan siang di Cobo dan menghadiri Pembukaan Festival Tidore.
Sebelum mobil jemputan datang yang akan membawa kami ke Rum (pelabuhan), aku melihat banyak para pria yang berjejer asyik memancing. Ternyata sudah menjadi kegiatan sehari-hari, sebelum berangkat bekerja mereka memancing untuk dinikmati makan siang bersama keluarga dan sebagian dijual. Sungguh di Tidore Kepulauan sangat damai dan tentramnjuga bersih. Walaupun begitu banyak ikan, tetapi mereka tetap memancing hanya menggunakan kail tanpa umpan dan tidak menggunakan jaring dikarenakan takut sang ikan tidak datang lagi. Ikan hasil tangkapan mereka adalah ikan tode.
Tidak lama kemudian mobil jemputan datang, kami pun berangkat menuju ke Rum ( pelabuhan) , lalu lanjut naik perahu menuju Tanjung Konde. Disini masih alami belum terjamah manusia dan sangat dangkal juga jernih airnya.
Setelah puas bermain air, kami melanjutkan perjalanan menuju Cobo untuk makan siang disana. Oh iya, Cobo adalah tempat wisata tapi ketika pemiliknya meninggal sebagian tanahnya dijual. Sungguh indah pemandangan dari sini, terlihat pulau Failonga (pulau tanpa penghuni).
Memang sangat nikmat makan bersama beralaskan daun pisang dengan lauk ikan tore bakar, sambal dabu-dabu ketupat,nasi jagung, singkon rebus dan umbi. Tidak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya makan siang kami dengan pemandangan laut lepas. Setelah itu kami kembali ke penginapan untuk istarahat sejenak, karena tepat pukul 20.00 wit kami kembali ke Gurabunga untuk menghadiri Pembukaan Festival Tidore.
Pembukaan Festival Tidore dimeriahkan dengan tarian adat, seperti Kafita, Kabata dan Moro-moro. Acara berlangsung sangat meriah, karena dihadiri oleh Sultan Tidore, RektorUniversitas Nuku, Rektor Universitas Unhair dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Tidak ketinggalan snack khas Tidore.
Memang sangat nikmat makan bersama beralaskan daun pisang dengan lauk ikan tore bakar, sambal dabu-dabu ketupat,nasi jagung, singkon rebus dan umbi. Tidak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya makan siang kami dengan pemandangan laut lepas. Setelah itu kami kembali ke penginapan untuk istarahat sejenak, karena tepat pukul 20.00 wit kami kembali ke Gurabunga untuk menghadiri Pembukaan Festival Tidore.
Pembukaan Festival Tidore dimeriahkan dengan tarian adat, seperti Kafita, Kabata dan Moro-moro. Acara berlangsung sangat meriah, karena dihadiri oleh Sultan Tidore, RektorUniversitas Nuku, Rektor Universitas Unhair dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Tidak ketinggalan snack khas Tidore.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.