Jodoh Pilihan Allah Yang Terbaik Untukku

Ya Allah berikanlah hamba jodoh apa saja.. asalkan dia pintar dan penyayang...

Ketika selesai berdoa, tiba-tiba dia muncul didepan pintu kamar kost ku. Hati pun bertanya, apa dia yang akan menjadi istri ku???"

Tapi dia itu kan...
Gadis itu adalah anak yang tinggal di sebrang rumah kost an. Anak-anak yang kost pun sering membicarakan keluarga nya. Satu rumah, tapi yang tinggal banyak banget. Entah ada berapa KK (Kartu Keluarga), tapi mereka gayanya seperti orang kaya. Maklum.. karna aku, anak kampung (biasanya rumah disana kan besar-besar) merasa aneh aja. Rumah berukuran 5×12 meter persegi, bisa ditinggali lebih dari sepuluh orang.

Kami melihat anak-anak Jakarta itu, pada sok-sok banget. Apalagi ada satu orang anak perempuan yang gayanya tengil banget, sok cakep dan sebagainya. Kalau liat orang yang aneh dikit, pasti langsung dikatain. Padahal dia gak cakep dan kaya malahan masih mending kami yang di ghibahin dia. Patut diakui sih dia agak sedikit menonjol cerdasnya dibandingkan teman sebayanya disini.

"Man.. jadi ga ke Monas," kata gadis kurus sok kecakepan itu.

"Hayuk jadi dong, bentar ya qw ganti baju dulu". Kata ku menimpali nya

"Oke ya qw tunggu dibawah sama si Lia" jawabnya riang.

Sejak dari Monas, kami semakin dekat apalagi dia selalu mau diajak menemani makan. Kalau diingat-ingat sih hubungan kami sudah lama dekat sejak dia masih duduk di SMP dulu. Saya kos didepan rumahnya sudah 7 tahun, jadi udah tau kelakuan dia sejak kecil. Malahan saya pernah dikerjain olehnya, dia minta diantarkan ke pacarnya di Roxy.

Bersamamu mengayuh bahtera menuju surgaNya

Gila juga nih cewe selalu memanfaatkan kesempatan yang ada. Dari situ saya jauhi dia, dan kami dekat lagi pas dia udah bekerja sebagai SPG di Galeria Taman Anggrek. Kebetulan saya broken heart sama cewek yang dijodohkan oleh kedua orang tua saya. Dari situ kami sering makan baso bareng dan hampir tiap malam kami lakukan, karena hobi kami sama suka sekali makan bakso.

Suatu malam saya iseng-iseng nembak dia, mungkin karena waktu pengaruh selinting ganja. "Ti lu mau gak jadi pacar gw???"
"Mau..mau..mau."Busettttt tuh cewek tanpa pikir panjang lagi langsung iya aja.
Berawal dari situ kami mulai berpacaran, tapi jujur saya bukan tipe cowok yang bisa romantis. Tapi kebalikannya dia yang lebih romantis, sering kirim-kirim surat yang berisi puisi tentang gejolak rasa cintanya.

Orang tua saya langsung cocok dan langsung memilih hari baik untuk pernikahan kami. Tiga bulan berikutnya dia resmi menjadi istri saya. Pernikahan kami memang tidak berjalan mulus, saya akui karena saya masih suka senang-senang sendiri. Tapi lambat lain setelah mempunyai dua orang putri, sedikit demi sedikit sifat saya yang keras pun berubah.

Dia selalu memberikan penilaian setelah Idul Fitri. Alhamdulillah.. pada dasarnya saya memang besar di pesantren, karena pergaulan di Jakarta saya terpengaruh mencoba narkoba. Dia bukan saja sebagai istri tetapi juga bagaikan orang tua yang tegas terhadap anaknya. Entah kekuatan darimana, kalau saya sedang terpengaruh ganja atau Shabu pasti dia akan memukuli saya.

Menghadang badai bersama hingga maut memisahkan kita

Bersyukur mempunyai istri seperti dia, yang begitu perhatian, penyabar dan penyayang. Dia termasuk istri yang tangguh, dimana tidak selalu mengandalkan suami untuk semua urusan dirumah. Selama dia masih sanggup mengatasi nya, saya cuma tinggal terima beres saja. Alhamdulillah 10 tahun pernikahan kami bisa membeli rumah. Pindah rumah pun dia yang handel sedangkan saya sedang bertugas diluar kota selama dua Minggu.

Saya pulang pun semuanya sudah rapi. Menikah dengan nya berawal hanya iseng-iseng saja tanpa didasari oleh cinta. Tapi lama kelamaan saya semakin menyayangi, dan ingin melihat nya bahagia. Meski dia orang yang hobinya jalan-jalan dan saya dan anak-anak sering ditinggalkan oleh nya. Tapi saya bahagia ketika melihatnya tersenyum bahagia. Sampai saya menutup mata selama-lamanya, saya hanya ingin melihatnya tersenyum bahagia.