Stroke Seperti Bom Waktu Dalam Hidup Anda
Beberapa hari lalu di Kemenkes, dilaksanakan temu media dan temu blogger Hari Stroke Sedunia yg diperingati setiap tanggal 29 Oktober bersama narasumber Direktur P2PTM Cut Putri Arianie & Sekretaris Pokdi Stroke Perdossi Al Rasyid. Peringatan Hari Stroke Sedunia tahun 2019 mengangkat tema “DontBeTheOne”, dan tema nasional “Otak Sehat, SDM Unggul”.
Saat ini penyakit stroke menyerang pada usia produktif, sekitar pada usia 35 tahun termuda di Indonesia. Stroke bisa menjadi bom waktu di masa depan jika tidak ditangani dengan baik. Stroke bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba melainkan ada faktor risiko dan menjadi common respector seperti diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, narkotika.
-Senyum tidak simetris sulit menelan secara tiba-tiba
-Gerak separuh anggota tubuh melemah
-Ra bicara pelo/tiba-tiba tidak bisa bicara
-Kebas atau kesemutan separuh tubuh
-Rabun pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba
-Sakit kepala hebat muncul tiba-tiba, gangguan keseimbangan sehingga gerakan sulit dikoodinasi
Jika sudah ada tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera bawa ke Rumah Sakit Faskes A. Kesalahan saya ketika almarhum suami mengalami gejala seperti itu adalah dibawa ke rumah sakit swasta di sekitaran rumah saya. Dan juga pasien, ngotot pulang kerumah. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa. Dibawa ke Rumah Sakit Tarakan pun ketika diperiksa jantungnya sudah bengkak dan disitu saya mulai pasrah dan berdoa minta diberikan yang terbaik untuk suami, saya dan anak-anak.
Memang Stroke itu ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Setiap detiknya sangat berharga. Bukan saja penderita tetapi keluarga pasien pun ikut menderita. Saya gak bisa membayangkan, bagaimana suami saya harus menjalani hari-hari nya dengan Stroke yang dialaminya. Kematian akhirnya mengakhiri penderitaannya. Semoga engkau Husnul Khotimah dan diterima semua amal sholehmu.
Kembali lagi pada pembahasan temu blogger, Cut Putri Arianie mengatakan, bahwa Kemenkes RI telah melakukan tindakan promotif preventi utk cegah Stroke yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga mengenali gejala Stroke, meningkatkan awareness masyarakat, serta lakukan pencegahan dini. Selain itu, Kemenkes RI mengupayakan kesehatan berbasis masyarakat lewat desa & Posbindu. Di Posbindu, kader-kader dilatih agar bisa mendeteksi dini, mengupayakan pengobatan ditingkat primer & sekunder serta bisa diakses melalui BPJS.
2. Rutin mengonsumsi buah dan sayur
3. Cek kesehatan berkala
2. Enyahkan Asap Rokok
3. Rajin aktivitas fisik/olahraga
4. Diet sehat gizi seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola Stress
Sebaiknya kalau sudah mengidap hipertensi sebaiknya rutin minum obat. Almarhum suami saya tidak mau mengkonsumsi obat hipertensi, dia menganggapnya kalau tekanan darahnya sudah normal tidak perlu lagi minum obat. Kesalahan yang fatal untuknya, saya pun sebagai istri yang merawat sering kewalahan untuk menyuruhnya minum obat.
Ini menjadi pengalaman saya yang berharga, ketika menghadapi pasien hipertensi. Semoga artikel ini bermanfaat dan sayangi diri kita dengan menerapkan pola hidup sehat.
Saat ini penyakit stroke menyerang pada usia produktif, sekitar pada usia 35 tahun termuda di Indonesia. Stroke bisa menjadi bom waktu di masa depan jika tidak ditangani dengan baik. Stroke bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba melainkan ada faktor risiko dan menjadi common respector seperti diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, narkotika.
Cara mengenali gejala Stroke
Caranya mudah, ingat selalu slogan SeGeRa Ke RS.-Senyum tidak simetris sulit menelan secara tiba-tiba
-Gerak separuh anggota tubuh melemah
-Ra bicara pelo/tiba-tiba tidak bisa bicara
-Kebas atau kesemutan separuh tubuh
-Rabun pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba
-Sakit kepala hebat muncul tiba-tiba, gangguan keseimbangan sehingga gerakan sulit dikoodinasi
Jika sudah ada tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera bawa ke Rumah Sakit Faskes A. Kesalahan saya ketika almarhum suami mengalami gejala seperti itu adalah dibawa ke rumah sakit swasta di sekitaran rumah saya. Dan juga pasien, ngotot pulang kerumah. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa. Dibawa ke Rumah Sakit Tarakan pun ketika diperiksa jantungnya sudah bengkak dan disitu saya mulai pasrah dan berdoa minta diberikan yang terbaik untuk suami, saya dan anak-anak.
Memang Stroke itu ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Setiap detiknya sangat berharga. Bukan saja penderita tetapi keluarga pasien pun ikut menderita. Saya gak bisa membayangkan, bagaimana suami saya harus menjalani hari-hari nya dengan Stroke yang dialaminya. Kematian akhirnya mengakhiri penderitaannya. Semoga engkau Husnul Khotimah dan diterima semua amal sholehmu.
 |
| Gejala Stroke dok. Kemenkes |
Kembali lagi pada pembahasan temu blogger, Cut Putri Arianie mengatakan, bahwa Kemenkes RI telah melakukan tindakan promotif preventi utk cegah Stroke yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga mengenali gejala Stroke, meningkatkan awareness masyarakat, serta lakukan pencegahan dini. Selain itu, Kemenkes RI mengupayakan kesehatan berbasis masyarakat lewat desa & Posbindu. Di Posbindu, kader-kader dilatih agar bisa mendeteksi dini, mengupayakan pengobatan ditingkat primer & sekunder serta bisa diakses melalui BPJS.
Agar terhindar dari Stroke, KemenkesRI mengajak kamu untuk membudayakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) dengan :
1. Rutin beraktivitas fisik2. Rutin mengonsumsi buah dan sayur
3. Cek kesehatan berkala
Selan itu, aplikasikan juga perilaku CERDIK yaitu :
1. Cek kesehatan secara teratur2. Enyahkan Asap Rokok
3. Rajin aktivitas fisik/olahraga
4. Diet sehat gizi seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola Stress
Sebaiknya kalau sudah mengidap hipertensi sebaiknya rutin minum obat. Almarhum suami saya tidak mau mengkonsumsi obat hipertensi, dia menganggapnya kalau tekanan darahnya sudah normal tidak perlu lagi minum obat. Kesalahan yang fatal untuknya, saya pun sebagai istri yang merawat sering kewalahan untuk menyuruhnya minum obat.
 |
| Blogger Kesehatan yang ikut menghadiri temu blogger Hari Stroke Sedunia 2019 dok. Koko giovani |
Ini menjadi pengalaman saya yang berharga, ketika menghadapi pasien hipertensi. Semoga artikel ini bermanfaat dan sayangi diri kita dengan menerapkan pola hidup sehat.
Aku baru tau tanda-tanda awal stroke begitu mbak 🙁 Intinya kita harus lebih peka sama warning yg di keluarkan oleh tubuh kita dan menjaga pola makan & pola hidup.
BalasHapusSemoga kita dan orang-orang tersayang selalu ❤️
berkat blog ini saya jadi ngerti bagaimana cara mencegah tanda-tanda stroke..
BalasHapusAlhamdulillah saya jdi tau mengenai stroke . Saya jadi bisa menjaga diri dengan baik dan lebih teratur lagi
BalasHapus