Indonesia Tampil Di Barisan Utama Tren Perkembangan Ekonomi Digital Di Asia Tenggara
Semakin berkembangnya teknologi digital, semakin mudah lagi mendapatkan penghasilan. Mungkin salah satu seorang Blogger, sekarang perusahaan swasta maupun pemerintahan membutuhkan blogger. Meski bersifat personal tapi blogger bisa menyebarkan konten-konten positif dengan gayanya sendiri. Jadi sekarang seorang blogger bisa dikatakan juga sebuah profesi.
Memanfaatkan digital, dunia media sosial bisa menjadi lahan mencari uang, dengan waktu yang fleksibel. Apalagi sekarang serba digital atau cepat, berita sejauh apapun bisa secepat kilat untuk orang mengetahuinya. Di era digital seperti saat ini, membuat kita bisa keliling dunia. Memulai usaha pun jadi lebih mudah mengenalkannya atau mempromosikannya. Kita pun dengan kekuatan digital bisa mempromosikan budaya dan keindahan dari Indonesia. Dengan begini akan lebih memajukan lagi perekonomian di Indonesia.
Tampil sebagai nara sumber dalam forum bertajuk ”Transformasi Digital: Untung atau Buntung?” yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Kemkominfo, Jakarta, Jum’at (20/12/2019) pada 13.30 WIB – selesai Staf Ahli Menteri Bidang Kewilayahan dan Pemerataan Bappenas Oktorialdi, Kementerian Ketenagakerjaan, Ketua Sekretaris DNKI Iskandar Simorangkir dan Pengamat Pendidikan Darmaningtyas.
Revolusi Digital di Indonesia tengah bergulir dengan cepat. Indonesia pun tampil di barisan utama tren perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Terbukti, jutaan startup tumbuh di sini. Diantara mereka, berhasil mencuat dan menabalkan diri sebagai unicorn.
Dari waktu ke waktu, seiring dengan ekosistem yang disiapkan secara matang oleh pemerintah, startup Indonesia terus tumbuh. Mereka menggeliat memperbesar pasar. Diprediksi, pada 2025 ekonomi digital Indonesia tumbuh empat kali lipat dengan nilai mencapai USD 240 miliar.
Potensi besar ekonomi digital Indonesia, tentu saja menjadi daya tarik para pelaku sektor digital. Indonesia bukan saja kaya akan sumber daya alam, namun juga (dengan 265 juta penduduk) merupakan pasar potensial aneka produk dunia. Termasuk diantaranya produk digital, baik hardware maupun software dengan segala macam turunannya.
Perkembangan pesat teknologi IT, tentu saja membutuhkan paradigma baru dari semua pihak, baik dari kalangan pemangku kebijakan maupun pelaku usaha serta masyarakat pada umumnya. Sejauh mana, kinerja pemerintah mendorong ekosistem digital, serta siap menyambut pertumbuhan dan investasi ekonomi digital? Seberapa siap SDM unggul Indonesia memberdayakan perubahan teknologi yang serba cepat ini? Apa pula manfaat revolusi digital bagi masyarakat pada umumnya?
Seberapa besar potensi ekonomi digital dalam penciptaan kehidupan masyarakat Indonesia? Saat ini sekitar 30 juta orang Indonesia bekerja terkait dengan sektor e-commerce dan memberdayakan potensi perempuan Indonesia. Potensi lain perubahan teknologi yang membawa manfaat sangat besar datang dari sejumlah perusahaan berbasis aplikasi, seperti kontribusi perusahaan Tokopedia dan Gojek terhadap perekonomian nasional.
Jadi semua itu tergantung pada kita sendiri bagaimana caranya untuk memanfaatkan digital, untuk perekonomian yang lebih baik lagi.
Memanfaatkan digital, dunia media sosial bisa menjadi lahan mencari uang, dengan waktu yang fleksibel. Apalagi sekarang serba digital atau cepat, berita sejauh apapun bisa secepat kilat untuk orang mengetahuinya. Di era digital seperti saat ini, membuat kita bisa keliling dunia. Memulai usaha pun jadi lebih mudah mengenalkannya atau mempromosikannya. Kita pun dengan kekuatan digital bisa mempromosikan budaya dan keindahan dari Indonesia. Dengan begini akan lebih memajukan lagi perekonomian di Indonesia.
Langkah Indonesia Jadi Pemain Global
Nah seberapa besar sih Indonesia membutuhkan ekonomi digital dalam upaya meningkatkan daya saing global? Berbagai pertanyaan itu akan dikupas habis dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB 9) yang diinisiasi Kementerian Kominfo.Tampil sebagai nara sumber dalam forum bertajuk ”Transformasi Digital: Untung atau Buntung?” yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Kemkominfo, Jakarta, Jum’at (20/12/2019) pada 13.30 WIB – selesai Staf Ahli Menteri Bidang Kewilayahan dan Pemerataan Bappenas Oktorialdi, Kementerian Ketenagakerjaan, Ketua Sekretaris DNKI Iskandar Simorangkir dan Pengamat Pendidikan Darmaningtyas.
Revolusi Digital di Indonesia tengah bergulir dengan cepat. Indonesia pun tampil di barisan utama tren perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Terbukti, jutaan startup tumbuh di sini. Diantara mereka, berhasil mencuat dan menabalkan diri sebagai unicorn.
![]() |
Transpormasi Digital merambah perekonomian di Indonesia lebih maju lagi |
Dari waktu ke waktu, seiring dengan ekosistem yang disiapkan secara matang oleh pemerintah, startup Indonesia terus tumbuh. Mereka menggeliat memperbesar pasar. Diprediksi, pada 2025 ekonomi digital Indonesia tumbuh empat kali lipat dengan nilai mencapai USD 240 miliar.
Potensi besar ekonomi digital Indonesia, tentu saja menjadi daya tarik para pelaku sektor digital. Indonesia bukan saja kaya akan sumber daya alam, namun juga (dengan 265 juta penduduk) merupakan pasar potensial aneka produk dunia. Termasuk diantaranya produk digital, baik hardware maupun software dengan segala macam turunannya.
Perkembangan pesat teknologi IT, tentu saja membutuhkan paradigma baru dari semua pihak, baik dari kalangan pemangku kebijakan maupun pelaku usaha serta masyarakat pada umumnya. Sejauh mana, kinerja pemerintah mendorong ekosistem digital, serta siap menyambut pertumbuhan dan investasi ekonomi digital? Seberapa siap SDM unggul Indonesia memberdayakan perubahan teknologi yang serba cepat ini? Apa pula manfaat revolusi digital bagi masyarakat pada umumnya?
![]() |
Narasumber pada diskusi |
Seberapa besar potensi ekonomi digital dalam penciptaan kehidupan masyarakat Indonesia? Saat ini sekitar 30 juta orang Indonesia bekerja terkait dengan sektor e-commerce dan memberdayakan potensi perempuan Indonesia. Potensi lain perubahan teknologi yang membawa manfaat sangat besar datang dari sejumlah perusahaan berbasis aplikasi, seperti kontribusi perusahaan Tokopedia dan Gojek terhadap perekonomian nasional.
Jadi semua itu tergantung pada kita sendiri bagaimana caranya untuk memanfaatkan digital, untuk perekonomian yang lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.