Pentingnya Label Halal Dan Sertifikat Syariah Pada Produk Di Indonesia

Bisnis MLM atau Direct Selling memberikan income besar untuk perekonomian di Indonesia. Perusahaan yang tergabung dalam APLI setiap tahunnya memberikan keuntungan sebesar 4,8 triliun kepada masyarakat ditengah pandemi. Namun dalam hal menyikapi bisnis MLM, banyak masyarakat yang masih beranggapan, bahwa bisnis MLM adalah haram. Meski sebenarnya pandangan dan penilaian mereka adalah kesalahan terbesar. Dalam memulai bisnis MLM, setiap orang bisa melakukannya dan menjadi pengusaha sukses.

Manfaat label halal bukan hanya untuk muslim saja tetapi lebih pada proses dan produksi

Disaat pandemi banyak perusahaan banyak gulung tikar dan melakukan pemecatan hubungan kerja pada karyawan dan pegawainya. Total ada 106 perusahaan yang menjadi anggota APLI masih bertahan ditengah pandemi. Selain akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan, setiap produk yang di jual oleh konsumen harus sudah berlabel halal dan bersertifikat syariah. Pada APLI talk Show yang kedua tema yang diangkat 8 Desember 2020 "Pentingkah Halal Produk dan Sertifikasi Syariah dalam Direct Selling di Indonesia. Menampilkan para pembicara yang kompeten dibidangnya ada Ketua Bidang Industri Bisnis dan Ekonomi - Syariah DSN-MUI-Dr. Moch Buchori Muslim, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM- Dra. Rita Endang, Apt,  M.Kes, Dewan Komisaris APLI-Koen Verheyen.

Jadi Halal itu bukan saja berhubungan dengan makanan dan minuman, tapi transaksi penjualan dan juga produk penting dalam sertifikasi halal. Nantinya produk yang dijual di Indonesia akan berlabel halal dan bersertifikat syariah setelah melewati proses dan beberapa tahap. Saat ini ada beberapa hotel yang juga akan berlabel halal bersyariah. Hotel yang sudah mendapatkannya sertifikat syariah, dipastikan semua perlengkapan dan peralatan fasilitas hotel itu bersih dan suci.  Jadi sebaiknya jika ingin menginap atau staycation, selain mencari hotel yang strategis juga yang sudah berlogo halal dan bersertifikat syariah.

Narsum Ketua Bidang Industri Bisnis dan Ekonomi - Syariah DSN-MUI-Dr. Moch Buchori Muslim, dan Moderator Ina Rachman

Peranan Badan POM mengawal keamanan produk dalam industri Direct Selling di Indonesia.

Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim, maka produk yang dipasarkan adalah produk halal. Produk yang berlogo halal dan bersertifikat syariah bukan hanya berlaku untuk umat muslim saja, karena manfaat halal untuk kesehatan komposisi dan proses produksi. Seperti yang dipaparkan oleh Ibu Dra. Rita Endang, Apt, M.Kes Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, peranan Badam POM mengawal keamanan produk dalam industri direct selling di Indonesia.

Tantangan yang dimiliki Badan POM dalam mengawal keamanan produk dalam industri Direct Selling

Yang menjadi tantangannya adalah pada tekhnologi supplay makanan, inovasi produk pangan baru, cemaran bakteri, toksin dan anti biotik yang sudah resisten, juga perubahan pada lingkungan dan gaya hidup. E-commurce peredaran produktidak terbatas ruang dan waktu, rendahnya literasi pada masyarakat, sehingga yang tidak membaca pemgarahan dari BPOM, Kapasitas pengujian laboratorium di Indonesia yang terbatas, teknologi riset menjadi tantangan tersendiri.

Terkait pada semua itu adalah visi Misi Badan POM adalah untuk mewujudkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa melalui obat dan makanan yang berkualitas. Badan POM memberikan kemudahan perizinan dengan adanya standar produksi untuk fasilitas produksi, untuk kualitas. Kemudian melakukan registrasi untuk mengetahui keamanan dan khasiatnya. Izin edar ini diterbitkan karena dilihat konsistensi pelaksanaannya, ketika izin edar diberikan maka dilakukan pengawasan. Akan dilakukan monitoring oleh Badan POM labelnya, dan iklannya.

Kadang ada yang nakal juga, produk apa yang diijinkan atau diberi label halal berbeda saat dijual. Jadi sebagai masyarakat atau konsumen kita harus lebih teliti dan cerdas sebelum membeli. Wajib dibaca informasi bahan-bahannya, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsanya.