Hansaplast Plester No 1 Perlindungan Luka Dengan Logo dan Kemasan Baru
Pandemik sudah lebih dari satu tahun, kegiatan belajar pun masih dilakukan dirumah. Anak-anak pun sudah mulai jenuh dan bosan, karena aktivitas bermain bersama teman-temannya pun sudah berkurang. Sedangkan pada usianya, bermain salah satu cara menstimulasi otaknya agar cerdas dan kreatif. Tapi ini menjadi kesempatan orang tua dan anak jadi lebih dekat, karena 80 persen perkembangan otak terjadi pada usia 2 tahun. Jadi harus lebih diperhatikan lagi nutrisi dan stimulasi. Meskipun mereka tidak bisa bermain diluar, namun stimulasi bisa dilakukan didalam rumah. WHO menyarankan menyisihkan waktu 20-30 menit untuk bermain bersama anak-anak.
Hansaplast Tampil dengan Logo dan Kemasan Baru, Serta Plester yang Dilengkapi dengan Bacteria Shield
Dalam webinar kali ini menghadirkan Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, "Salah satu langkah optimalisasi stimulasi perkembangan anak, kita harus membiarkan anak bergerak bebas dan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Tugas kita, memastikan lingkungan si Kecil aman dari segara bahaya. Namun terkadang, kecelakaan kecil tak bisa dihindari, seperti terjatuh dan anak mengalami luka lecet. Bila terjadi kecelakaan terjadi saat bermain atau anak terjatuh dan terluka, sebaiknya bunda jangan panik. Kalau bunda panik, akan membuat anak ikut panik juga, bunda harus bisa menenangkan. Sebaiknya bersihkan lukanya dulu dengan air mengalir atau dengan spray antiseptik, setelah beri obat kemudian lukanya harus dibalut untuk mencegah terjadinya infeksi.
Ada 3 (tiga) langkah mudah pertolongan pertama yang dapat diikuti orang tua saat anak mengalami luka ringan:
1. Bersihkan: Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.
2. Lindungi: Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
3. Sembuhkan: Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.
Dalam hal perawatan luka pada anak, dr. Mesty menuturkan bahwa masih banyak beredar mitos keliru misalnya mitos luka yang dibiarkan terbuka dan kering akan cepat sembuh. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar resiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kelembaban daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.