Tempat Wisata Yang Wajib Kunjungi Di Banyuwangi
Blue Fire di Kawah Ijen adalah salah satu fenomena alam yang menarik perhatian bagi para traveler. Tidak dapat dipungkiri ini yang ada di salah satu list destinasi tujuan yang harus di kunjungi. Pada weekend yang lalu (28 April-1 Mei 2018), KOPER (Komunitas Backpacker) mengadakan sharecost ke Kawah Ijen sebesar Rp 585.000 sudah termasuk tiket kereta ekonomi pp Gaya Baru Malam Selatan, tiket masuk dan 2 kali makan. Peserta yang ikut berjumlah 36 orang termasuk 2 orang panitia, kami berkumpul di stasiun senen pada hari sabtu pagi pukul 9 pagi wib. Jarak tempuh dari Stasiun Senen Jakarta ke Stasiun Gubeng Surabaya memakan waktu sekitar 15 jam. Hahaha kebayang kan gimana rasanya, kalau yang belum terbiasa memang tersiksa ya. Walau hampir seharian di kereta, itu tidak membuat kita bosan, pertemuan dengan orang-orang dan berkenalan di sepanjang perjalanan kami bersenda gurau, tidur atau makan bersama.
Menurut saya sih seru naik kereta ekonomi bila rame-rame ya, apalagi saat membeli makanan di Cirebon kami harus menuju warung nasi atau mini market agar tidak tertinggaal kereta. Tahu sendiri kan harga makanan di kereta sangat mahal bagi kami para backpacker, dan porsi nya yang sedikit banget. Kereta berhenti paling lama di Satsiun Cirebon dan Stasiun Lempunyangan sekitar 15 menit, nah kami harus gerak cepat, apalagi jalur yang letaknya jauh dari warung dan melewati kereta barang yang harus kami lewati. Singkat cerita kami sampai di Gubeng pukul 01.30 wib, ga ada pilihan biar irit ngemper di stasiun di depan toko-toko yang sudah tutup, sambil menunggu jemputan mobil elf yang sudah disewa untuk mengantarkan kami eksplor Banyuwangi, probolinggo dan sekitarnya selama 2 hari.
Taman Nasional Baluran Savana Bekol dok. Ika
Menurut saya sih seru naik kereta ekonomi bila rame-rame ya, apalagi saat membeli makanan di Cirebon kami harus menuju warung nasi atau mini market agar tidak tertinggaal kereta. Tahu sendiri kan harga makanan di kereta sangat mahal bagi kami para backpacker, dan porsi nya yang sedikit banget. Kereta berhenti paling lama di Satsiun Cirebon dan Stasiun Lempunyangan sekitar 15 menit, nah kami harus gerak cepat, apalagi jalur yang letaknya jauh dari warung dan melewati kereta barang yang harus kami lewati. Singkat cerita kami sampai di Gubeng pukul 01.30 wib, ga ada pilihan biar irit ngemper di stasiun di depan toko-toko yang sudah tutup, sambil menunggu jemputan mobil elf yang sudah disewa untuk mengantarkan kami eksplor Banyuwangi, probolinggo dan sekitarnya selama 2 hari.
Pesona Blue Fire Kawah Ijen
Kawah Ijen do. Desri
Air terjun Madakaripura
Air terjun Madakaripura
Sebelum kami menuju kawah ijen, yang pertama kali kami kunjungi adalah Waterfall Madakaripura yaang jaraknya kurang lebih empat jam. Lumayan juga sampai disana sekitar pukul 11.00 siang. Perjalanan yang ditempuh cukup jauh, karena kita kembali lagi ke arah Malang. Cuaca saat itu sangat panas melebihi panas nya melihat gebetan jalan sama cewe lain *eh maaf jadi ngaco efek lapar kali ya. Disin banyak sekali tukang jajanan, jadi siapin aja uang yang banyak, ada tahu sambel petis, indomi, segala macam minuman, es campur juga ada loh. Soal harga tenang aja, sangat terjangkau kok seseuai pasaran. Kalian jangan kaget kalau pas diparkiran, ada banyak tukang ojek yang menawarkan jasanya, harga nya sih 15 ribuan sampai ke pintu loket Madakaripura. Kata mereka, jauh loh jarak air terjunnya 6 kilo, tapi saya dan rombongan memilih jalan kaki (lumayan kan 15 ribunya buat beli mi rebus) itung-itung pemanasan.
Gak salah kami memilih jalan kaki, karena lebih puas menikmati pemandangan di sekitar track air terjun. Di sepanjang jalan banyak pepohonan yang dilatar belakangi oleh tebing-tebing yang menyerupai beberapa bentuk. dibawah tebing mengalir air sungai kecil yang airnya tidak begitu deras. Hanya 1 jam kami berjalan kaki, itu pun sambil photo-photo spot yang dilewati. Dekat air terjun pun ada yang menjajakan ponco seharga 5 ribu dan pelindung kantong pelindung hp 15 ribu. Jangan heran kalau tiba-tiba disana banyak penduduk lokal, yang mengikuti kamu atau menawarkan jasanya untuk menuntun karena disana licin sekali, seperti nya harus bawa pegangan hidup deh #eh.
Gunung Ijen
Perjalanan yang melelahkan itu terbayarkan dengan pemandangan yang disajikan, luar biasa air terjunnya. Untuk menuju air terjun yang fenomenal itu kita akan di hujani oleh segarnya air terjun keci yang banyak di sekitaran sungai kecil, airnya hanya semata kaki, tapi ada larangan untuk mandi disekitaran pusaran air terjun.
Tipsnya nih guys pakai sendal yang alasnya tidak licin, gunakan ponco atau jas hujan kalau tidak mau pakaian kamu basah. Kamu bisa titipkan baju ganti di loker yang disewakan, murah kok hanya 3 ribu rupiah saja tenang aja aman kok.
Explore Kawah Ijen
Kawah Ijen 2018 dok. Desri
Puas basah-basahan di Madakaripura, pukul 4 sore kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Ijen, Perjalanan yang ditempuh pun cukup jauh ya. Sampai disana pukul 1 malam, beberapa kali berhenti di pom bensin dan diselingi dengan makan malam mewah walaupun dengan menu yang biasa saja kalau menurut saya. Dijadwalkan grup kami akan masuk ke kawasan Kawah Ijen pukul 3 pagi. Udara disana dingin sekali sampai saya malas keluar malah memilih tidur di mobil, dan belum bersiap-siap. Sempat berpikir, tidak ikut nanjak ke kawah ijen. Tapi pas waktunya tiba semua peserta kumpul dan bersiap, terakhir dibangunin juga.
Kawah Ijen Banyuwangi dok. Desri
Persiapan yang harus dipakai saat ke Kawah Ijen, Jaket Kathamandu (rekomen banget nih pakai jaket ini bikin hangat), sarung tangan, sepatu gunung (jalur di Ijen tuh banyak krikil dan hampir 80% jalurnya tanjakan) siapkan stamina yang kuat, jangan lupa bawa cemilan manis dan air minum buat menemani perjalanan, senter atau headlamp dan masker agar udara beracunnya tidak terhirup.
Disana juga ada yang menyewakan jaket 50 ribuan dan masker 25 ribu rupiah jika kalian lupa bawa ya guys. Gunung Ijen 2799 mdpl, yang banyak menjadi incaran para pengunjungnya adalah penampakan blue fire dari pukul 2- 5 pagi. kabarnya sih blue fire indah di lihat pada bulan Agustus. Dengan nafas terengah-engah den bebarapa kali berhenti di track, akhirnya sampai juga di Kawah Ijen, sayangnya sekarang ada larangan tidak boleh terlalu dekat melihat, hanya para penambang saja yang sampai bawah. Sumber Wikipedia
Kalau kalian tidak dapat melihat blue fire pemandangan di puncak pun tidak kalah cantiknya kok. Ingat ya, usaha keras pasti akan membuahkan hasil yang manis, terbukti disana tuh kece-kece banget spotnya buat di posting di sosial media atau update status. Angin disana sangat kencang sekali, kalian harus jonkok atau merunduk jika ada angin, untungnya saat itu bau belerangnya tidak terbawa angin ke arah jalur pendakian. Pemandangan di sekitar jalur yang kita lewati sangat indah disaat malam dan pagi hari. Kebetulan langit malam saat itu bulan sangat besar sekail bulat dan cantik dikelilingi bintang-bintang.
Pemandangan saat jalan turun menuju basecamp pun sangat indah, akan terlihat jajaran gunung dan bukit dan lekukan track. Pendaki yang mengunjungi kawah ijen bukan saja wisatawan domesik tetapi ada juga pengunjung mancanegara. Jika kalian tidak ingin merasa cape, di Kawah Ijen ada taksi loh yang akan mengantarkan kamu sampai ke Kawah, mau tau harganya yang harus kamu bayar adalah 700 ribu rupiah malah si bule berani bayar satu juta loh. Taksi nya itu berupa gerobak yang ditarik oleh satu orang dan di dorong oleh satu orang lagi, dan penunjuk jalur. Uang yang dibayar itu dibagi unyuk 3 orang tersebut, tapi ngeri juga sih jalur yang meliuk seperti ular juga di sisi sebelah kanan jurang yang curam. Saya sih lebih memilih jalan kaki saja, sayang uangnya, gerobak ini juga dilengkapi dengan rem aman lah jadinya.
Taman Nasional Baluran Savana Bekol
Trip bareng KOPER (Komunitas Backpacker)
Sebelum menuju wisata selanjutnya, setelah turun dari Ijen saya dan peserta lainnya sarapan dulu di warung dekat parkiran mobil, ada gorengan hangat, nasi goreng, mi rebus, dan soto ayam juga minuman hangat dan dingin sesuai selera harganya pun terjangkau lah untuk backpacker. Perjalanan dilanjutkan ke Taman Nasional Baluran jam 8 pagi, karena harus mengejar sampai ke Savana Bekol. Jujur jarak dari destinasi satu ke destinasi berikutnya cukup jauh dan membutuhkan beberapa jam di perjalanan. Jam makan siang kami berhenti di rumah makan Grafika, lumayan menu 25 ribu per porsi cukup enak dan dapat memandang laut lepas bisa kita sebrangi sampai Bali.
Savana Bekol
Setelah istirahat, makan siang dan sholat kami melanjutkan perjalanan ke Savana Bekol. Panas terik menyengat kami sampai di padang savana, disana sih hanya terlihat 1 pohon rindang dan rusa tapi dilarang mendekati rusa itu ya. Jangan takut disini juga kamu akan dapat hasil photo-photo cantik dan keren walaupun diambil dengan kamera smartphone.
Pantai Bama
Pantai Bama dok. Arini
Panitia hanya memberikan waktu setengah jam saja diSavana Bekol, lagian lama-lama bisa gosong deh nih kulit panasnya cetar banget. Katanya sih pemandangan di sisi sebelah kanan sangat cantik di sore hari. Jadi kita ke Pantai Bama. Suasana di pantai saat itu sangat ramai karena ada rombongan anak-anak sekolah yang mungkin sedang liburan atau study tour. Di ujung sebelah kiri pantai bama ada batu-batu hitam mirip di Belitung tapi gak sebesar disana sih. Hati-hati ya disini banyak monyet-monyet liar tapi gak usil sih mereka hanya memungut sisa makanan yang terjatuh, dsn berlaku larangan memberi makan.
Baca juga Backpackeran ke Belitung
Baca juga Backpackeran ke Belitung
Pantai Bama dok. Ridiyawati
Eksplore Kenjeran Park Surabaya
Jembatan Baru Pantai Kenjeran dok. Om Tole
Backpackeran kali ini ditutup dengan eksplore ke Kenjeran Park Surabaya, itu pun karena mengisi waktu sambil menunggu kereta Gaya Baru Malam Selatan jam 12 siang yang akan mengantarkan kami kembali ke Jakarta. Sampai di stasiun Gubeng pukul 3 pagi. Disini acara bebas mau stay aja di stasiun atau ikut eksplore ke Suramadu, Kenjeran Park dan kulineran di warung Bu Rudi. Tidak terasa waktu sudah memasuki waktu shubuh, oh iya kurang lebih 100 meter dari stasiun ada masjid dan juga diseberang stasiun ada angkringan lumyan bersahabat harganya, nasi rawon, nasi pecel dan nasi krenseng seporsi hanya sepuluh ribuan. Ada juga kedai yang menyajikan soto dan sate kambing juga ayam harganya sih standar ya, untuk seporsi nasi dan sate kambing 35 ribu sedangkan sate ayamnya 20 ribu.
Baca juga Backpackeran ke Curug Ciepeteuy
Jalan-jalan belum lengkap tanpa beli oleh-oleh, sebagian ada yang beli Sambal Bu Rudi yang terkenal di Surabaya, atau Almond, Lapis Pahlawan dan beberapa makanan kering. Semoga tulisan singkat ini membantu ya.. jangan lupa kepoin akun instagram dan youtube channel Tati Suherman.
Baca juga Backpackeran ke Curug Ciepeteuy
Pagoda di Kenjeran Park
Foto foto keren mak, cakep banget. Wisata sekalian kulineran, sedap bener
BalasHapusSubhanallah... sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT di Bumi Banyuwangi ya Kak. Kapan bisa nginjakkan kaki kesana. Amin...
BalasHapusTaman Nasional Baluran dan Kawah Ijen sudah ada di bucket list ku untuk destinasi di Indonesia, semoga bisa kesampaian main ke sana sama keluarga.
BalasHapusBaca postingan ini jadi inget akhir April lalu dapat undangan dari pemkab Banyuwangi buat datang ke Festival di sana. Harusnya bisa ke Ijen dan nyobain kopi Osing yang legendaris itu. Syukurlah kopinya bisa dikirimkan, tapi tetap mupeng liat si api biru Ijen. Wow!
BalasHapusAduh aslik keren bgt kakak, info2 dong kakak kl ada wisata ke situ lagi, thanks before kak
BalasHapusWah asiknya bisa ke sini dan menikmati pemandangan kawah biru + main ke air terjun. Mau dong mbak klo ada share cost ke sini lagi akunya dicolek
BalasHapus