Tips Mempersiapkan Dan Memiliki Dana Pensiun
Akan menjadi tua itu pasti, tapi dapat menikmati masa tua dengan tenang dan bahagia itu yang harus kita usahakan sejak usia masih produktif.
Siapa sih yang ga mau menikmati masa pensiun dengan hepi, apalagi tanpa membebani anak-anak kita. Itu juga menjadi cita-cita saya dan suami, sayangnya dia udah pergi dari dunia ini. Sejak suami memasuki usia 35 tahun, saya sudah menyisihkan 1 juta/bulannya untuk masa pensiunnya. Karena berprofesi karyawan swasta, tidak ada jaminan pensiunan. Resiko bekerja di sebuah CV dan termasuk dengan risiko tinggi, maklumlah dia seorang mekanik mesin gengset. Untung dia orang yang rajin dan kreatif, jadi tidak mengandalkan gaji saja. Tetapi juga sambilan jual jasa dan pengadaan sperpart mesin disaat libur kerja. Nah dari hasil ini disisihkan semua untuk dana darurat dan juga investasi.
Siapkan Dana Pensiun sejak dini
Dia termasuk orang yang awam dengan perbankan, jadinya semua uang penghasilannya dipercayakan kepada saya untuk mengolahnya. Alhamdulillah 10 tahun rumahtangga kami bisa punya rumah di Jakarta, juga kebun di Cemplang Bogor. 10 tahun berikutnya, uang yang dikumpulkan tadinya untuk membangun sebuah rumah untuk kami tua nanti. Tapi uangnya dibelikan rumah warisan dari orangtua nya. Dua bulan setelah membeli rumah, suami saya meninggal dunia karena hipertensi dengan komplikasi pembengkakan jantung.
Saya yang tidak bekerja hanya mengandalkan job sebagai freelancer berpenghasilan tidak tetap, merasa berat juga untuk menghidupi 2 orang putri yang masih duduk di bangku SMK dan Semester 4. Sempat bingung memikirkan biaya sehari-hari, untung ada investasi dana pensiun suami yang bisa saya cairkan dan simpanan uang. Semua uang yang terkumpul saya fokuskan untuk merenovasi rumah di Jakarta untuk dijadikan kos-kosan dan rumah yang di Bogor untuk dijadikan kontrakan. Alhamdulillah biaya hidup sehari-hari kami dari hasil uang kosan dan kontrakan. Setelah Kaka lulus kuliah dan langsung bekerja, dia yang membayar uang kuliah adiknya.
Saya ingin tua nanti bahagia, penghasilan sebagai freelancer memang tidak dapat diprediksi atau digambarkan dapat berapa tiap bulannya. Tetapi sejak mengeluti profesi ini saya memang sudah menyisihkan untuk menjalani hobi saya. Traveling adalah menjadi hobi saya sejak dulu, tapi setelah mengikuti webinar Manulife beberapa hari yang lalu, membahas tentang "Mempersiapkan dan Memiliki dana pensiun" jadi terpikir untuk menyisihkan uang hasil sebagai freelancer untuk masa pensiun, apalagi single parent seperti saya. Karena tidak mungkin kan, saya bergantung pada anak-anak. Apalagi mereka anak perempuan, pasti akan mengikuti suaminya nanti. Terus terang selama ini saya hanya memikirkan masa tua bersama suami, jadi tidak pernah berpikir, bagaimana tua nanti tanpa suami dan penghasilan.
Tips Mempersiapkan dan Memiliki Dana Pensiun
Bicara tentang mempersiapkan dan memiliki dana pensiun, tentunya tidak semua orang sama kemampuannya. Apalagi untuk freelancer, pemasukannya bervariasi tapi tetap harus pintar mensiasati keuangan, jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Intinya pengeluaran kita harus stabil, sisihkan untuk keperluan sehari-hari atau liburan dan jangan lupa dari setiap fee yang didapat segera sisihkan untuk dana pensiun.
Hitung kebutuhan masa tua, pasti kan setiap orang berbeda kebutuhan masa tuanya. Kalau saya pribadi, meski sudah tua tapi kebutuhan traveling ke pengunungan atau laut itu susah dihilangkan. Untuk strategi pengumpulan dana pensiun, instrumen investasi harus sesuai dengan profil risiko dan ikut serta dalam program dana pensiun individu DPLK Manulife.
DPLK Manulife
Nah di Manulife ada program dana pensiun individu DPLK Manulife yaitu MiGolden Retirement. Langsung aja klik www.manulife.co.id untuk ikut serta dalam programnya, untuk mengatur dana pensiun kita. Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia merupakan badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun berdasarkan landasan hukum dana pensiun yaitu Undang-undang Nomor 11 tanggal 20 April 1992 serta peraturan pelaksanaannya. DPLK Manulife Indonesia telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan, No. KEP-231/KM.17/1994, tanggal 5 Agustus 1994.
Bagi freelancer emang sudah seharusnya menyisihkan fee untuk dana pensiun, supaya masa tuanya nyaman dan bisa pergi kemana-mana ya Mba
BalasHapusIya freelancer ini memang resikonya pendapatan nggak tetap jadi sebisa mungkin setiap bulan menyisihkan pendapatan ya Mbak untuk tabungan pensiun
BalasHapusItulah pentingnya disiplin menyisihkan dana buat bekal pensiun ya mba. Krn ga ada yg tahu seperti apa kedepannya.
BalasHapusAku sendiri asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yg aku pakai bareng suami, itu juga Manulife. Kami udah percaya banget dari dulu pakai ini. Apalagi account officer yg handle account kami berdua selalu update dengan segala yang baru2, ntah itu promosi atau produk baru dari Manulife. Ga sekedar jual produk trus ninggalin. Itu yg aku suka dan jadi setia Ama Manulife.