Forjukafi Wakaf Bisa Dimulai Dari Sekarang

Kalau pingin pahala yang ga putus-putus, meski kita udah meninggal dunia, wakaf adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan amal jariyah itu. Kalau bicara soal wakaf, pasti ga jauh-jauh seputaran makam, masjid dan madrasah. Tapi ada kesalahan yang dilakukan oleh orang yang mewakafkan tanah atau bangunan miliknya. orangtua dulu kalau mewakafkan hanya lewat lisan tanpa bukti diatas hitam dan putih. Makanya sering terjadi persengketaan pada tanah wakaf, yang diperdebatkan oleh ahli waris. Contoh yang terjadi di kampung sebelah, balai desa yang diwakafkan kembali diambil alih oleh ahli waris. Dikarenakan dia tidak terpilih jadi lurah lagi, sempat ricuh sih. Pada akhirnya balai desa dipindahkan ke bangunan milik lurah yang menjabat saat ini.

forjukafi

Lebih sering terjadi makam yang diwakafkan, banyak yang dijual oleh ahli warisnya. Apalagi harga tanah sekarang kan melambung tinggi. Nah ini yang menjadi pelajaran bagi kita jika ingin berwakaf, ada baiknya dibuat surat diatas hitam dan putih yang disaksikan oleh notaris setempat. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian hari nanti. Wakaf menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin bagi si miskin, kendalanya harus nunggu sampai kapan harus punya tanah ratusan meter.

Berkembangnya jaman, wakaf menjadi sesuatu hal yang mungkin bagi kita siapa saja yang ingin berwakaf. Baik bagi golongan ekonomi menengah kebawah. Uang, obligasi, saham, manfaat asuransi juga bisa diwakafkan tidak melulu wakaf masjid, madrasah dan makam. Jumat kemarin 7 Oktober 2022 Jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Wakaf Indonesia  (Forjukafi) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Perpustakaan Nasional. FORJUKAFI telah diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden KH Ma'aruf Amin. Sekitar 50 jurnalis dari berbagai media berhimpun dalam rangka menyusun strategi memasyarakatkan wakaf di Indonesia.

wakaf

Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin yang membuka rakernas tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Forjukafi karena telah mengambil peran yang belum pernah dilakukan oleh para jurnalis secara kolektif, yaitu meningkatkan literasi wakaf.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Forjukafi yang telah mengambil peran dalam pengembangan sektor perwakafan di Indonesia. Saya meyakini kehadiran dan keterlibatan para jurnalis sebagai penyedia informasi yang akurat serta mumpuni, akan mampu membangun opini publik yang positif sekaligus meningkatkan literasi masyarakat tentang wakaf,” kata KH Ma’ruf Amin.

rakernas

Wapres Ma’ruf Amin menyebut, pada tahun 2022 raihan wakaf uang nasional ada pada angka Rp1,4 Triliun. Jumlah tersebut hanya mencapai 0,5 % dari total potensi wakaf uang senilai kurang lebih 180 Triliun. Oleh karena itu, literasi wakaf kepada masyarakat luas sangat penting dilakukan untuk mengejar potensi wakaf nasional. Harapannya dengan hadirnya Forjukafi sebagai garda terdepan dalam literasi wakaf di media bisa semakin banyak jurnalis yang memiliki pemahaman tentang wakaf. Sehingga pemberitaan tentang wakaf akan semakin meningkat dan menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi.

Selain Wapres KJ Ma'aruf Amin, hadir jyga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam pembukaan Rakernas Forjukafi. Bambang Soesatyo menekankan pentingnya wakaf mampu mengentaskan kemiskinan. Pada kesempatan dibukanya Rakernas Forjukafi, Bambang Soesatyo menyampaikan"Saya meyakini potensi wakaf jika dikelola secara optimal akan berkontribusi positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan secara signifikan. Disinilah pentingnya literasi wakaf yang dilakukan oleh Forjukafi.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan Rakernas Forjukafi. Dia berharap  Forjukafi dapat memberikan kebermanfaatan yang luas. Sementara Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi menegaskan bahwa Forjukafi berkomitmen tak hanya mendorong literasi wakaf, tapi secara konkret akan mendorong capaian wakaf hingga mendekati potensi wakaf nasional Rp 180 Triliun.

Pak Wahyu Muryadi juga berharap, lewat Forjukafi, para jurnalis tidak sekadar melakukan literasi wakaf melalui pemberitaan, tapi juga melakukan aksi nyata lewat yayasan yang telah didirikan para jurnalis di Forjukafi yaitu Yayasan Jala Surga. Dengan wadah ini, mari sama-sama kita kejar potensi wakaf nasional.

Mantan Ketua Forum Pemred tersebut menyampaikan, dalam Rakernas yang akan digelar selama 2 hari itu bakal disusun program kerja konkret yang dapat mendorong misi untuk meningkatkan pencapaian wakaf nasional di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dalam Rakernas Forjukafi, pula Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono, Wakil Ketua Lembaga Wakaf PP Muhammadiyah Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Cholil Nafis dan Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Asro Kamal Rokan.

Jadi banyak jalan jika ingin berbuat baik, jangan tunggu kaya dulu jika ingin berwakaf. Jangan tunda-tunda jika sudah punya niat untuk berbuat baik. Dua hal itu yang saya dapatkan dari mendengarkan beberapa narasumber yang hadir pada Rakernas Forjukafi jumat kemarin. Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk berbuat baik terhadap sesama melalui wakaf dan sedekah. Baik dalam keadaan sempit maupun lapang, kita dapat mempergunakan harta dengan sebaik-baiknya yang dititipkan oleh Allah swt. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan