STROKE Bom Waktu Siap Meledak Kapan Saja

"Bu..kok pandangan bapak jadi ada dua, kaki sama tangan jadi baal gini. Ga nunggu waktu lama saya langsung bawa bebeb ke klinik terdekat. Disana dokter langsung memberi rujukan dan menganjurkan dibawa ke rumah sakit. Rumah sakit yang terdekat dari klinik adalah RS Husada Mangga Besar. Pas sampai di IGD Husada (Rabu malam), seperti biasa harus registrasi dulu. Kebetulan yang dibawa cuma KIS (BPJS) nya doang itupun karna ada di dompet saya. Dan ini yang mungkin jadi persoalan dalam pengobatan. Hasil tensi bebeb saat itu 200/180 itu udah tinggi banget, dokter muda yang memeriksa menyarankan untuk diberi obat melalui suntikan. Entah kenapa pendapat dokter kepala, malah menjelaskan prosedur BPJS.


hari stroke sedunia

Padahal jelas-jelas di pas registrasi udah dijelaskan, kalau gw menyanggupi pembayaran tanpa BPJS. Jadi kalau rawat jalan diharuskan bayar, dan kalau rawat inap akan di tanggung BPJS. Kami udah keburu pusing, dokter kepala setelah menjelaskan, malah balik bertanya "Apa mau dilanjutkan pengobatannya???". Sumpah saat itu pasien udah pusing banget kepalanya ditambah lagi denger ocehan si dokter kepala makin sakit aja kepalanya dan gw juga ga bisa apa-apa si bebeb minta pulang. Yang saya sesalkan adalah kenapa dokter ga langsung memberinya obat malah edukasi soal prosedur BPJS, ternyata memang begitu peraturannya kalau di rumah sakit swasta.

Dia (alm) minta pulang kerumah, mau dibawah ke rumah sakit yang dia ga mau. Katanya besok pagi aja ke RS Tarakannya. Mungkin andai saja kalau dia mendapatkan obat dari Husada ga gini ceritanya. Jam 24.00 wib malam, dia masih bisa minum, Kamis jam 02.00 wib pagi minumnya mesti pakai sedotan, dan pas jam 03.00 wajahnya dah miring sebelah, bicara juga udah pelo. Pukul 03.30 wib Saya langsung bawa IGD Puskesmas Tamansari Jalan Madu Jakarta Barat dulu dan disana ditolak, disarankan langsung dibawa ke faskes 1 IGD RS Tarakan Jakarta Pusat. Di RS Tarakan, pasien langsung di tangani sementara saya registrasi dan hanya langsung menunjukan BPJS saja. Memang sebaiknya kalau terjadi seperti ini lebih baik langsung dibawa ke rumah sakit faskes 1, jangan dibawa ke rumah sakit swasta.

hari stroke
Temu Blogger bersama Bapak Menteri Kesehatan (dok. Kemenkes)

Dalam Kasus Stroke Setiap menit berharga SeGeRa ke RS 

Qadarallah perdebatan di rs husada, menjadi sebab akibat takdir nya bebeb. Cuma semalam menjalani pengobatan  semalam Jumat 03.30 wib bebeb meninggal dunia di ruang iccu RS Tarakan Jakarta Pusat. Komplikasi pembengkakan pada jantungnya, karena hipertensi yang dideritanya. Kejadian malam itu 4 tahun lalu, masih jelas banget dalam ingatan. Beberapa hari yang lalu dalam memperingati Hari Stroke Sedunia tanggal 29 Oktober 2022, saya dan beberapa teman blogger hadir dalam "Temu Blogger" di Hotel Luwansa Kuningan Jakarta Selatan. Menghadirkan narasumber, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, Pak Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dan dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).

Hari Stroke Sedunia diperingati pada tanggal 29 Oktober setiap tahunnya.  Pada tahun 2022 secara global mengusung tema “The power of saving #Precioustime”, dan tema Nasional, “Setiap Menit Berharga, SeGeRa Ke RS”, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala stroke dan pentingnya bertindak CEPAT serta bagaimana tindakan itu dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang stroke karena saat seseorang terkena stroke, setiap detik yang berlalu menjadi sangat berharga.

Kenali Gejala Awal Stroke

Gejala awal stroke “SeGeRaKeRS”, yaitu Senyum tidak simetris, Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, bicara pelo, Kebas atau baal separuh tubuh, Rabun/pandangan mata kabur tiba-tiba,  Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba. Jangan tunggu sampai semua gejala ada, perlu di waspadai bagi yang mempunyai riwayat hipertensi. Bila ada salah satu gejala yang timbul segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Dalam data WSO (World Stroke Organization) tahun 2022 menunjukkan, -12,2 Juta orang diperkirakan akan terkena stroke, dan 6,5 juta diantaranya diperkirakan akan meninggal dunia,
-dari 4 Orang berusia ≥ 25 tahun berisiko terkena stroke
-Insiden stroke tertinggi pada usia 50-69 tahun (44%); disusul oleh usia >70 tahun (40%); namun kejadian stroke pada usia <50 tahun juga cukup tinggi mencapai 16%.

Pak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam kesempatan pada temu blogger kemarin, juga berbagi pengalamannya, ibu nya yang juga pada beberapa tahun lalu kena stroke. Bagi penderita Stroke yang sembuh, mayoritas akan cacat fisik dan kualitas hidupnya berkurang. Jaga asupan makanan sehari-hari, olahraga rutin atau aktivitas fisik.

Menurut data Sample Registration System (SIRS) Indonesia tahun 2018 menyatakan bahwa kematian akibat penyakit serebrovaskular menempati peringkat pertama sebesar 18,5%. Data Global Burden Disease Study tahun 2019 menyatakan bahwa di Indonesia  2 dari 1000 orang berisiko terkena STROKE per tahun. Stroke termasuk penyakit katastropik ke-3 dengan pembiayaan tertinggi, menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2021 Stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar 1,91 Trilyun.

Tips Mencegah Stroke

STROKE penyakit yang berpacu dengan waktu, beruntung di Jakarta sudah banyak rumah sakit faskes 1 yang mudah dijangkau, di sekitaran rumah ada beberapa tetangga yang mengalami stroke dengan penanganan cepat dan sembuh sampai sekarang. Berbeda dengan di luar pulau sana, pasti jarak tempuh dan transpotasi salah satu yang menjadi kendala bagi pasien stroke.

tips cegah stroke
Temu Blogger Hari Stroke Sedunia
(doc. Kemenkes)

Saat ini, Indonesia telah memiliki Rumah Sakit vertikal yang mampu memberikan layanan stroke tingkat paripurna sebanyak 9 RS, tingkat utama sebanyak 3 Rumah Sakit dan tingkat madya sebanyak 6 Rumah Sakit dengan ketersediaan fasilitas Cathlab sebanyak 292 buah tersedia di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta. Upaya pelayanan stroke didukung dengan ketersediaan dokter spesialis saraf sebanyak 2261 orang, dokter neurointervensi sebanyak 54 orang dan dokter bedah saraf fellow/subspesialis vascular sebanyak 38 orang. 

Meski pemerintah terus mengupayakan meningkatkan fasilitas kesehatan, tapi sebaiknya mencegah lebih baik daripada mengobati. Stroke bisa dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya yaitu tekanan darah yang tinggi, gula darah yang tinggi, diet yang tidak sehat, merokok, dan kurang aktivitas fisik. Maka dari itu yuk kita ubah pola hidup dan terapkan hidup sehat. Kita bantu negara untuk mengurangi biaya akibat stroke, terapkan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istrirahat cukup dan Kelola stress dengan baik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan