Dharma Penggiat Jajanan Sehat Di Sekolah

Beragam jajanan sampah di sekolah menjadi incaran anak-anak, kebanyakan dari mereka pasti berburu yang gurih dengan warna yang menarik bagi mereka. Mayoritas dari para orang tua pun, mengkhawatirkan anak-anaknya jajan sembarangan di sekolah. Jujur saja, sangat jarang sekali jajanan sehat ada di sekolah. Baik itu anak SD sampai siswa-siswi di sekolah menengah, mereka lebih menyukai makanan yang gurih dan siap saji. Contoh saja gorengan, ciki, es dan masih banyak lagi dengan resiko berbagai macam penyakit tidak menular jika dikonsumsi berlebihan dan setiap hari. Anak-anak sekarang banyak yang rentan kena penyakit, bahkan kasus diabetes pada anak meningkat.


Bahaya sering konsumsi pemanis buatan untuk Anak-Anak

Harga jajanan disekolah relatif murah, dan bahan yang digunakan juga tidak jelas. Berdasarkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), jajanan paling tidak aman dikonsumai karena pencemaran mikroba, bahan tambahan pangan (zat aditif) berlebih dan penggunaan bahan berbahaya lainnya. Itulah sebabnya anak-anak saya sejak dari taman kanak-kanak hingga saat ini sudah bekerja pun terbiasa membawa bekal dari rumah. Anak-anak termasuk yang sensitif, jika mereka jajan di sekolah pasti, batuk atau radang tenggorokan. Apalagi dede kalau jajan permen atau es yang mengandung pemanis buatan, otomatis langsung batuk.

es buah
Ilustrasi gambar


Sekarang minuman yang manis-manis banyak digemari dan mudah sekali kita dapatkan dan juga tergolong murah harganya. Di sekolah banyak kita dapatkan penjual minuman es teh sachet, bahkan yang siap minum juga ada. Ini bisa jadi pemicu anak-anak kita terkena diabetes, jadi penyakit diabetes itu bukan lagi penyakit dari warisan keluarga dan bukan pada lansia saja. Tetapi saat ini banyak ditemukan anak-anak di sekolah dasar, bahkan remaja sudah mempunyai riwayat diabetes.

Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes pada Anak-Anak

Penyakit diabetes salah satu penyakit bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Diabetea pada anak-anak bisa ditandai dengan banyak gejala yang bisa diiihat jelas ditubuhnya. Sebagai orangtua meski sesibuk apapun kita harus care agar setiap ada perubahan pada anak, kita dapat mengetahuinya dengan cepat. Orangtua perlu mengenali gejalanya dan segera melakukan penanganan.
Gejala Diabetea yang mungkin muncul pada anak:
-Sering buang air kecil dan kadang mengompol
-Sering haus akibat sering buang air kecil
-Merasa lapar yang berlebihan
-Penurunan berat badan yang dratis
-Penglihatan kabur
-Tubuh lemah dan lesu
-Kulit menghitam biasanya diketiak, di bagianleher dan selangkangan
-Infeksi pada luka yang sulit sembuh

Dharma Kreasikan Jajanan Sehat Di Sekolah

Bisa dibilang penjaja makanan atau penjual jajanan di sekolah, jarang sekali yang memperhatikan efek samping dari bahan-bahan yang mereka gunakan. Berbeda dengan Dharma Sucipto penggiat jajanan sehat yang mengunakan bahan-bahan segar dan organik untuk makanan yang dijualnya di sekolah. Dharma Sucipto, alumnus SMA 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur ini, tergerak untuk membuat jajanan yang sehat dan aman dikonsumsi anak-anak di sekolah. Dharma dan teman-temannya mencoba mempromosikan beberapa menu makanan dan minuman. Meski usia nya yang masih mudah, tetapi kepeduliannya terhadap lingkungan sangat lah besar. Memberikan pemahaman tentang jajanan sehat, adalah salah satu bentuk kontribusi nya kepada lingkungan sekitar.

Dimulai dari sekolahnya, ia melakukan promosi jajanan sehat, kreasinya bersama teman-temannya telah menghasilkan 20 menu makanan dan minuman. Dari lingkungan terkecil itu, ia pun mulai sosialisasi jajanan sehat di sekolah-sekolah lainnya. Pemuda dari Gresik ini yang kuga menjadi salah satu penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards 2011, ingin Indonesia lebih baik lagi. Saat itu ia tergabung dalam divisi pertanian organik unit ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo.

Berawal dari lahan milik sekolah sebesar 10x8 m2 ini lah Dharma dan teman-temannya memproduksi jajanan sehat. Untuk bahan utama Pangan tradisional yang diproduksi Dharma dan teman-temannya ini menggunakan bahan utama dari hasil lahan yang dia tanami. Lahan tersebut ditanami umbi-umbian atau kacang-kacangan.  Gerakan yang dia mulai itu kemudian diberi nama Small Farming Food Society. Dharma juga mengajak pengelola kantin untuk mengurangi penggunaan MSG dan plastik. 

Semoga semakin banyak Dharma-Dharma lainnya yang berkontribusi untuk Indonesia lebih baik, agar Indonesia Emas 2045 dapat tercapai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan